Jumat, 30 Desember 2016

Video: Onde Merah Putih

2


Video Onde Merah Putih

Setelah beberapa waktu yang lalu penulis sempat menjelaskan tentang onde merah putih atau orang Indonesia biasa menyebut ronde, kini penulis akan membagikan video dari onde merah putih tersebut. Jadi bagi yang ingin tau tentang asal-usul dari ronde yang sebenarnya merupakan makanan pada perayaan tradisional Tionghoa dapat menyaksikan video ini. Selain itu bagi yang tertarik ingin membuat sendiri di rumah onde merah putih atau ronde pada video tersebut terdapat cara pembuatannya. Oke tanpa berbasa-basi lagi, Selamat menyaksikan.

Nasi Jingggo

0



Sumber: https://goo.gl/Mtekuj
Bali merupakan pulau dengan sejuta keindahan alam dan keragaman budayanya. Dengan keragaman budaya dan keindahan alamnya tersebut Bali menjadi destinasi wisata utama bagi para wisatawan baik dari dalam negeri maupun dari mancanegara. Menurut data dari Dinas Pariwisata Pemerintah Provinsi Bali peningkatan kunjungan pada tahun 2016 pada bulan Januari sampai Oktober mencapai 21.8% dibanding pada tahun 2015. Selain dari budaya dan keindahan alamnya, Bali juga mempunyai daya tarik dari ranah kuliner. Banyak sekali kuliner yang meniarik dari Bali. Contohnya seperti ayam betutu, sate lilit, sambal matah, dan lain-lain.

Gambar: Nasi Jinggo
Sumber: https://goo.gl/FA0oOd
Salah satu makanan yang ada di Bali adalah Nasi Jinggo. Bagi para wisatawan yang berkunjung ke Bali dengan cara backpacker pasti akrab dengan makanan ini. Selain rasanya yang enak, harganya yang murah menjadi solisi bagi para wisatawan yang berwisata ke Bali dengan budget minim. Nasi jinggo meruapakan makanan dengan porsi kecil dengan lauk seperti mi goreng, ikan asin, oseng-oseng tempe yang dibungkus dengan daun pisang. Nasi jinggo ini mirip dengan nasi kucing yang ada di daerah jawa tengah namun porsinya lebih besar. Biasanya nasi jinggo dijual pada pagi hari di beberapa pingir jalan dan kedai atau warung yang ada di Bali.
Nasi jinggo sendiri ternyata sudah ada sejak lama di Bali. Belum ada sumber yang pasti mengenai sejak kapan nasi ini ada. Namun, menurut beberapa sumber arti nama dari Nasi Jinggo berasal dari sebutan bagi para "Jinggo" yaitu sekelompok pengendara sepeda motor yang biasanya menikmati malam di daerah Kuta, Bali. Karena nasi ini biasa dijual di pinggir jalan, maka biasanya menjadi makanan dari para "Jinggo" ini. Oleh karena itu makanan ini dianggap dikuasai oleh para "Jinggo" ini makanan tersebut disebut Nasi Jinggo.
Saat ini makanan ini sudah berkembang, tidak hanya dijual dipinggir jalan, namun juga dijual dibeberapa warung, depot, restoran, dan beberapa hotel. Selain itu lauknya bisa ditambahkan dengan beberapa makanan dari Bali lainnya seperti ayam betutu, sate lilit dan dengan sambal matah khas bali.

Selasa, 27 Desember 2016

Kue Bulan

0


Kue Bulan
Sumber: https://goo.gl/klKT0j

Kue bulan adalah makanan tradisional masyarakat Tionghoa yang biasa disajikan pada perayaan festival kue bulan. Festival kue bulan diadakan setiap tanggal 15 bulan kedelapan pada penanggalan Cina. Di waktu ini masyarakat keturunan Tionghoa yang masih memegang tradisi, mengadakan sembahyang Zhong Qiu Jie. Sesuai dengan namanya persembahan yang digunakan saat upacara sembahyangan itu adalah kue Tiong Ciu Phia atau Zhong Qiu Yue Bing. Biasanya dalam bahasa Indonesia disebut “kue bulan”.
Festival kue bulan merupakan salah satu acara tahunan yang merupakan bagian dari kepercayaan suku Tionghoa dan yang biasa diadakan oleh suku Tionghoa tiap tahunnya, di mana acara ini sudah tersebar luas dan dirayakan oleh seluruh rakyat dunia. Festival kue bulan melambangkan kuatnya arti kekeluargaan, karena pada hari itu semua anggota keluarga dan teman-teman berkumpul merayakannya dengan cara melakukan sembahyang kepada Tuhan dan Dewa Bumi yang kemudian dilanjutkan makan kue bulan. Festival ini sangat penting dilakukan karena kerabat dan keluarga yang beberapa saat terpisah dari keluarga besarnya, biasanya akan berkumpul kembali untuk bersama-sama makan kue bulan (Chen, et al., 2013).
Awal cerita festival ini berasal dari “Pesan Tersembunyi Rahasia di Dalam Kue Bulan” (Puang, 2001). Di mana saat itu Dinasti Yuan adalah salah satu dinasti yang memiliki kekuasaan terbesar di China dan pada zaman itu juga terdapat pembagian kasta. Lalu kasta terendah saat itu ditempati oleh suku Han. Suku Han berniat memberontak tetapi pada saat itu sangat sulit membagikan informasi karena segala gerak-gerik dari Suku Han diawasi oleh Dinasti Yuan. Lalu akhirnya mereka menggunakan sebuah kue sebagai media komunikasi mereka. Kue bulan ini didalamnya berisikan secarik kertas dengan tulisan “Bulan ke-8 Hari ke-15, bulan purnama bunuh Suku Mongol” kepada sesama pemberontak yang berartikan tepat pada bulan ke-8 dan hari ke-15 para pemberontak bersatu dan meruntuhkan kerajaan Dinasti Yuan (Chen, et al., 2013).
Proses pembuatan kue bulan tergolong rumit seperti halnya pembuatan kue dodol. Para produsen tradisional bahkan sudah membuatnya sejak empat bulan sebelum perayaan dimulai. Hal itu dikarenakan mereka harus membuat biang sebagai pengganti ragi. Kue bulan hanya bisa didapat ketika mendekati perayaan sembahyang Zhong Qiu Jie dalam setahun sekali sehingga makanan ini dicari masyarakat Tionghoa sebagai suatu kerinduan karena kelezatannya pula dan kehadirannya yang sangat lama (Annonim, 2013).


Referensi:

Chen, S., Sudika, N. & Pranayana, A., 2013. PERANCANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG MAKNA FESTIVAL KUE BULAN UNTUK ANAK USIA 6-10 TAHUN, s.l.: INS Negara.
Annonim. 2013. Repository Maranatha (online). Sumber: https://goo.gl/ockibJ . Diakses pada 02/12/2016

Senin, 21 November 2016

Tumpeng

0

Gambar: Tumpeng
Sumber: https://goo.gl/8NKb3t
          Dalam kehidupan bermasyarakat, ada beberapa kebiasaan atau adat-istiadat yang khas yang terus dilakukan, dikerjakan, dan dipelihara secara turun-temurun pada setiap generasi. Pada beberpa kegiatan budaya, terdapat bebrapa kegiatan khas yang dilakukan. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah berbagi makanan. makanan yang dibagikan dalam kegiatan ini jenisnya beragam, salah satunya adalah tumpeng. Tumpeng adalah makanan khas masyarakat jawa yang berupa nasi dan lauk-pauk yang ditata atau dibentuk kerucut seperti gunung. Biasanya tumpeng disajikan pada acara syukuran dan acara kebudayaan lainnya.
           
            Tumpeng mempunyai peran dalam kegiatan kebudayaan di kehidupan masyarakat, terutama di pulau Jawa. Bagi orang jawa membuat tumpeng adalah kebiasaan atau tindakan berdasarkan tradisi. Namun, dalam kegiatan budaya masing-masing tujuan orang membuat nasi tumpeng berbeda-beda sesuai dengan situasi dan kondisi. Ada macam-macam tujuan dalam pembuatan tumpeng seperti, sajen (sesaji), sadaqh (sedekah) dan punjung (bulubekti). Sajen (sesaji) merupakan pemberian manusia kepada Yang Maha Kuasa. Sadaqah (sedekah) merupakan pemberian dari orang yang kaya kepada orang miskin, atau dari atasan ke bawahan. Pemberian tersebut dapat diartikan sebagai tanda kasih saying. Punjung (bulubekti) merupakan pemberian orang dari strata rendah ke strata yang lebih tinggi sebagai tanda kesetiaan dan pengabdian.

          Dalam penyajiannya, tumpeng mempunyai makna pada setiap tatanannya. Tumpeng yang berbentuk kerucut menyimbolkan hubungan manusia dengan sang pencipta, dan berbagai lauk pauk yang beragam menyimbolkan tentang lika-liku kehidupan manusia yang bermacam-macam. Tumpeng yang berbentuk kerucut mempunyai makna hubungan dengan manusia dan sang pencipta, yang bentuknya semakin keatas semakin runcing. Begitulah tahap-tahap kehidupan manusia berawal dari bawah dengan berbagai macam lika-liku kehidupan. Hingga yang paling atas merupakan tingkatan suci yang tidak lagi memikirkan masalah duniawi.


           Pada proses pembuatan tumpeng terdapat aturan-aturan dalam pemilihan lauk-pauk. Lauk yang dipilih harus memiliki unsur dalam tanah (contohnya: umbi-umbian), atas tanah (contohnya: sayuran, buah), hewan (contohnya: ayam), dan laut (contohnya: ikan, udang). Unsur tanah melambangkan bahwa tindakan manusia harus direncanakan, dan dilakukan sesuai rencana serta hasilnya dievaluasi. Unsur atas tanah umumnya yang digunakan adalah sayur bayam artinya tentram, tauge artinya tumbuh, kacang panjang berarti berpikir kedepan, dan kangkung artinya melindungi. Unsur hewan yang biasanya digunakan adalah ayam yang dimasak ingkung. Hal tersebut mempunyai arti menyembah tuhan dengan khusuk dan hati yang tenang. Sementara unsur laut memiliki arti hidup seperti air yang mengalir.


Referensi:
Pramudita, 2014. [Online]
Available at: http://digilib.uinsby.ac.id/768/5/Bab%204.pdf
[Accessed 18 11 2016].
Rondhi, M., n.d. Tumpeng: Sebuah Kajian Dalam Perspektif Psikologi Antropologi, Semarang: FBS UNNES.

Gudeg Makanan Khas Jogjakarta

0

Gambar: Gudeg
Sumber: https://goo.gl/LRVhpp

          Ketika kita mengunjungi Jogjakarta tidak lengkap rasanya bila belum mencicipi makanan-makanannya. Selain harganya yang murah meriah, banyak sekali makanan yang rasanya enak. Mulai dari makanan khas pinggir jalan seperti angkringan, nasi pincuk, bakpia patok, dan masih banyak lagi yang lainnya. Namun yang paling popular dibanding semua makanan khas Jogjakarta yang lain adalah gudeg. Gudeg adalah makanan khas Jogjakarta yang ternyata dari nangka yang diolah dan disajikan dengan nasi serta lauk lainnya. Karena menjadi makanan khas dari daerah Jogjakarta tak jarang gudeg dijadikan buah tangan bagi sanak saudara setelah berkunjung dari Jogjakarta.

         Gudeg pertama kali muncul pada tahun 1819 yang merupakan makanan yang merakyat di daerah Jogjakarta. Pada jaman penjajahan tersebut komoditas pertanian menjadi andalan pemasukan negara seperti teh, kopi dan jati. Sementara nangka tidak menjadi incaran para penjajahan karena dianggap tidak memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Padahal jumlah produksi nangka pada saat itu melimpah dan hampir setiap warga memiliki pohon nangka di halaman rumah. Oleh karena itu masyarakat memanfaatkan nangka untuk diolah menjadi makanan yang hingga sekarang dikenal dengan nama gudeg. Nama gudeg diperoleh dari cara pengolahan makanannya, yaitu diaduk dalam bahasa jawa diudeg. Pengolahannya di aduk berulang-ulang diatas kayu besar agar tidak gosong atau anggudeg.

         Ada beberapa jenis gudeg yang dibuat yaitu, Gudeg kering, Gudeg basah, Gudeg Solo, dan Gudeg Manggar. Gudeg kering, yaitu gudeg yang disajikan dengan areh kental, lebih kental santan pada masakan padang. Gudeg basah, yaitu gudeg yang disajikan dengan areh encer. Gudeg Solo, yaitu gudeg yang arehnya berwarna putih. Gudeg Manggar, yaitu gudeg yang menggunakan putik bunga kelapa.

Referensi: 
Abadi, D. & Budhy, A., 2015. Daerah Istimewa Gudeg, Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Onde Merah Putih

0

Gambar: Onde Merah Putih
Sumber: https://goo.gl/ZvYKlc
          Ada banyak makanan di sekitar kita yang sebenarnya merupakan serapan dari budaya lain. tanpa kita sadari, sebenarnya makanan-makanan tersebut mempunyai makna tersendiri. Salah satu makanan yang merupakan penyerapan dari budaya asing adalah Onde merah putih atau yang biasa kita kenal ronde. Untuk kalian yang pernah berwisata ke daerah Jogjakarta dan Jawa Tengah pasti sudah pernah menemui makanan ini yang biasanya dijual pada malam hari. Onde atau yang biasa kita kenal dengan ronde merupakan makanan berbentuk bola-bola yang terbuat dari tepung beras ketan yang dikonsumsi dengan kuah jahe atau gula. Tanpa kita sadari ternyata bentuk, warna, dan kuahnya mempunyai makna dan maksud tersendiri.

         Sebenarnya onde merah putih ini biasanya di sajikan dalam festival Dong Zhi atau festival musim dingin. Kata Dong mempunyai makna musim dingin, sedangkan Zhi artinya adalah paling atau sangat. Pada festival Dong Zhi musim dingin mencapai puncaknya karena matahari berada posisi balik selatan. Oleh karena itu untuk menghangatkan tubuh pada puncak musim dingin dibuatlah makanan Onde Merah Putih dengan kuah jahe untuk menghangatkan tubuh.

        Dalam penyajiannya pada festival Dong Zhi, Onde merah putih disajikan sebagai hidangan sembayang Dong Zhi dan sebagai hidangan keluarga. Pada sembayang Dong Zhi, onde merah putih yang disajikan berjumlah 6 onde merah, 6 onde putih, dan 1 onde merah besar isi kacang. Sementara sebagai hidangan keluarga, onde merah putih dikonsumsi pertama kali sesuai dengan jumlah usia di tahun yang akan datang. Satu onde kecil melambangkan 1 tahun dan 1 onde besar melambangkan 10 tahun. Sebagai contoh jika usia kita pada tahun depan adalah 25, maka kita makan 2 onde besar dan 5 onde kecil. Setelah mengkonsumsi onde pertama kali apabila masih ingin mengkonsumsi lagi, maka tidak mengikuti umur lagi namun sesuai selera.

         Setiap bentuk dari onde merah putih mempunyai makna dan maksud masing-masing. Warna merah dan putih melambangkan keseimbangan hidup (Yin & Yang). Dimana dalam hidup semuanya harus seimbang dan tidak berlebihan. Bentuknya yang bulat mempunyai makna kesempurnaan. Sementara teksturnya yang kenyal dan lengket mempunyai makna yaitu doa dan harapan agar keluarga tetap harmonis dan terus bersatu. Sedangkan jumlah 12 onde kecil mempunyai arti jumlah bulan dalam setahun. Sementara 1 onde besar artinya keberkatan yang diberikan tuhan selama satu tahun.

Referensi:
Ing, H. T. T., 1984. Tata Agama dan Tata laksana Upacara Agama Khonghucu. Sala: MATAKIN.
Lan,N.J.,2013. Peradaban Tionghoa: Selayang Pandang. Jakarta: KPG.

Jumat, 11 November 2016

Apem: Simbol Permohonan Maaf

0

Kue Apem
Sumber: https://goo.gl/VCouEb
          Kue Apem adalah kue tradisional yang terbuat dari tepung beras dan santan yang biasanya berbentuk menyerupai mangkuk kecil atau lempengan piring kecil yang tipis dan sangat populer. Apem merupakan makanan yang lekat dengan sejarah dan kebudayaan yang ada di pulau Jawa. Pada beberpa tradisi apem menjadi makanan yang lekat dengan simbol dan mempunyai arti tertentu. Salah satu contoh tradisi yang menggunakan apem sebagai makanan simbolik dalam perayaannya adalah tradisi Yaa Qowiyyu di daerah klaten.

           Makna dari nama apem merupakan adopsi dari Bahasa arab afwan yang artinya maaf. Apem dismbolkan sebagai bentuk kata maaf yang diungkapkan dengan cara membagikannya ke warga yang lain (Paramudita, 2014). Sama seperti tumpeng yang merupakan bentuk peleburan budaya hindu - jawa, apem juga merupakan bentuk peleburan dari budaya arab jawa. Apem juga mempunyai simbol kesederhanaan yang terlihat dari bahan-bahan yang digunakan seperti tepung terigu, tape, gula, dan garam serta dari cara membuatnya yang tidak membutuhkan waktu yang lama pada pembuatanya namun tetap enak untuk di nikmati.
Tradisi Yaa Qowiyuu
Sumber: https://goo.gl/JbCA3z
         Apem menjadi bentuk komunikasi secara non-verbal pada kegiatan perayaan budaya. Contohnya pada perayaan Yaa Qowiyyu. Yaa Qowiyyu adalah upacara yang dilakukan oleh Kyai Ageng Gribig dalam menyebarkan agama islam di daerah Jatianom, klaten. Awal mula dari tradisi Yaa Qowiyyu adalah ketika Kyai Ageng Gribig pulang dari tanah suci dan membawa bebrapa oleh-oleh. Sepulang dari tanah suci ada tiga hal yang dibawa oleh Kyai Ageng Gribig, yaitu air, tanah atau air, dan kue untuk diberikan kepada para sahabat dan masyarakat. Ketiga hal tersebut digunakan oleh Kyai Ageng Gribig dalam berdakwah. Ketika Kyahi Ageng Gribig pulang dari Tanah Suci para santrinya memohon keberkahan Allah lewat  Kyahi  Ageng  Gribig  dengan  doa, yang  kemudian  doa  tersebut  disampaikan  secara  menyeluruh.  Ketika para santri Kyahi Ageng Gribig berkumpul di pesantren, mereka disuguhi kue oleh oleh dari Tanah Suci. Kue yang dibagikan kepada para santri juga masyarakat kemudian diberi nama “Apem” yang berasal dari kata “Affun” yang berarti ampunan. Diharapkan semua orang mendapat ampunan dari Allah SWT, juga mendapat ampunan antar sesama umat manusia (Handayani, 2015).


Referensi:
Handayani, N. M., 2015. Sebar Apem "Yaa Qowiyyu", Surakarta: Fakultas Seni Rupa dan Desain.

Paramudita, 2014. [Online] Available at: digilib.uinsby.ac.id/768/5/Bab%204.pdf [Accessed 31 Oktober 2016].

BUDAYA DAN MAKANAN

0




Gambar Tumpeng
sumber: https://goo.gl/TTgBQ0
Seperti yang kita tahu, dalam kehidupan sehari-hari kita membutuhkan makanan sebagai sumber energi dan sumber gizi bagi tubuh manusia. Tanpa makanan tubuh akan kekurangan energi dan akan lemas dalam menjalani kegiatan. Selain sebagai sumber gizi dan sumber energi bagi tubuh, makanan juga punya peran lain dalam kegiatan manusia yaitu sebagai simbol dalam kebudayaan. Jika kita perhatikan, khususnya di Indonesia, makanan menjadi bagian penting dalam setiap kegiatan budaya. Makanan menjadi sesuatu yang sakral dan harus ada di setiap kegiatan kebudayaan serta mempunyai arti tersendiri dalam kegiatan tersebut.

Di Indonesia sendiri banyak makanan yang muncul sebagai simbol dalam beberapa perayaan kebudayaan. Contohnya seperti tumpeng, apem, onde merah putih dan masih banyak makanan yang lainnya. Setiap makanan tersebut mempunyai makna tersendiri dalam setiap perayaan. Ada yang berupa bentuk rasa syukur, sebagai doa, sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan orang terdahulu dan sebagai ungkapan untuk memperingati suatu kejadian.

Banyak sekali makna yang tersimpan dalam setiap penyajian makanan di setiap kegiatan budaya. Setiap makna tersebut arti yang menarik untuk dibahas. Oleh karena itu untuk artikel-artikel kedepannya penulis akan membahas beberapa makanan dan maknanya dalam kegiatan budaya. selamati menikmati.

Senin, 11 Juli 2016

Jaminan Kecelakaan Kerja

0

Sumber:https://goo.gl/dZG02c

Jaminan kecelakaan kerja diselenggarakan dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pelayanan kesehatan dan santunan uang tunai apabila seorang pekerja mengalami kecelakaan kerja atau menderita penyakit akibat kerja. Kecelakaan yang terjadi ini termasuk kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan menuju tempat kerja atau sebaliknya dan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Iuran yang dibayarkan oleh pemberi kerja untuk peserta BPJS Ketenagakerjaan dihitung berdasarkan resiko lingkungan kerja yang besarnya akan dievaluasi setiap 2 tahun sekali. Besaran persentase yang harus dibayarkan berdasarkan tingkat resiko lingkungan kerja dapat dilihat pada tabel dibawah ini,

Tingkat Resiko
Besaran Persentase
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
0.24%
0.54%
0.89%
1.27%
1.74%

Manfaat yang diberikan untuk peseta Jaminan kecelakaan kerja adalah:
1.      Pelayanan kesehatan, antara lain:
a.       Pemeriksaan dasar dan penunjang
b.      Perawatan tingkat pertama dan lanjutan
c.       Rawat inap denga kelas ruangan perawatan yang setara dengan kelas 1 rumah sakit pemerintah
d.      Perawatan intensif (HCU,ICCU,ICU)
e.       Penunjang diagnostic
f.        pengobatan dengan obat generic (diutamakan) dana tau obat bermerek
g.      pelayanan khusus
h.      alat kesehatan dan implant
i.        jasa dokter atau medis
j.        transfuse darah
k.      rehabilitasi medik

2.      Santunan berbentuk uang
a.       Penggantian biaya pengangkutan:
      Angkutan darat atau sungai atau danau diganti maksimal Rp 1.000.000
      Angkutan laut diganti maksimal Rp 1.500.000
      Angkutan udara diganti maksimal Rp 2.500.000
b.      Sementara Tidak Mampu Bekerja (SMTB)
      6 bulan pertama diberika sebesar 100% dari upah
      6 bulan kedua diberikan sebesar 75% dari upah
      6 bulan ketiga dan seterusnya diberikan sebesar 50% dari upah
c.       Santunan kecacatan
      Cacat sebagian Anatomis sebesar = %sesuai tabbel x 80 x upah sebulan
      Cacat sebagian fungsi = % berkurangnya fungsi x % sesuai tabel x 80 x upah sebulan
      Cacat total tetap = 70% x 80 x upah sebulan
d.      Santunan kematian dan biaya pemakaman
      Kematian sebesar = 60% x 80 x upah sebulan, sekurangkurangnya sebesar jaminan kematian
      Biaya pemakaman Rp 3.000.000
      Santunan berkala selama 24 bulan yang dapat dibayar sekaligus = 24 x Rp 200.000 = Rp 4.800.000
e.       Rehabilitas berupa alat bantu dan alat ganti bagi peserta yang anggota badanya hilag atau tidak berfungsi
f.        Beasiswa pendidikan bagi anak setiap peserta yang meninggal dunia atau mengalami cacat total tetap akibat kecelakaan kerja sebesar Rp 12.000.000

Daftar Pustaka

http://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/page/program/Program-Jaminan-Kecelakaan-Kerja-(JKK).html

Sabtu, 09 Juli 2016

Jaminan Kesehatan

0

Sumber: https://goo.gl/Y7bL6T

Jaminan kesehatan adalah program yang dilaksanakan pemerintah melalui badan BPJS kesehatan. Jaminan kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayarkan oleh pemerintah. Peserta dari program jaminan kesehatan ini adalah setiap orang, termasuk warga negara asing yang bekerja paling singkat enam bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran. Selain itu peserta jaminan kesehatan meliputi PBI (Penerima Bantuan Iuran) dan bukan PBI. Penerima bantuan iuran adalah peserta yang tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu.
Peserta PBI (Penerima Bantuan Iuran) merupakan fakir miskin dan orang tua berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh lembaga menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang statistik yang diverifikasi dan divalidasi oleh kementrian sosial. Selain peserta PBI yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, juga terdapat penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan SK Gubernur atau Bupati atau Walikota bagi Pemda yang mengintegrasikan program Jamkesda ke program JKN. Sedangkan bagi yang bukan BPI seperti penerima upah adalah sebagai berikut:
1.     Perusahaan atau Badan usaha mendaftarkan seluruh karyawan beserta anggota keluarganya ke Kantor BPJS Kesehatan dengan melampirkan: 
       a. Formulir Registrasi Badan Usaha / Badan Hukum Lainnya.
  b. Data Migrasi karyawan dan anggota keluarganya sesuai format yang ditentukan oleh BPJS Kesehatan.
2.    Perusahaan atau Badan Usaha menerima nomor Virtual Account (VA) untuk dilakukan pembayaran ke Bank yang telah bekerja sama (BRI atau Mandiri atau BNI).
3.  Bukti Pembayaran iuran diserahkan ke Kantor BPJS Kesehatan untuk dicetakkan kartu JKN atau mencetak e-ID secara mandiri oleh Perusahaan atau Badan Usaha.

Sementara bagi yang bukan BPI dan bukan penerima upah seperti pengusaha yang mempunya bidang usaha tersendiri adalah sebegai berikut:
1.      Calon peserta mendaftar secara perorangan di Kantor BPJS Kesehatan.
2.      Mendaftarkan seluruh anggota keluarga yang ada di Kartu Keluarga.
3.      Mengisi formulir Daftar Isian Peserta (DIP) dengan melampirkan: -            Fotokopi Kartu Keluarga (KK).
-          Fotokopi KTP/Paspor, masing-masing 1 lembar.
-          Fotokopi Buku Tabungan salah satu peserta yang ada didalam Kartu Keluarga.
-          Pasfoto 3 x 4, masing-masing sebanyak 1 lembar.
4.      Setelah mendaftar, calon peserta memperoleh Nomor Virtual Account (VA).
5.    Melakukan pembayaran iuran ke Bank yang bekerja sama (BRI atau Mandiri atau BNI).
6.   Bukti pembayaran iuran diserahkan ke kantor BPJS Kesehatan untuk dicetakkan kartu JKN.

Pendaftaran selain di Kantor BPJS Kesehatan, dapat juga melalui Website BPJS Kesehatan.
Setiap peserta jaminan kesehatan wajib melakukan pembayaran iuran setiap bulannya. Iuran jaminan kesehatan adalah sejumlah uang yang dibayarkan secara teratur oleh peserta, pemberi kerja dan atau pemerintah untuk program jaminan kesehatan. Untuk peserta PBI iurannya dibayarkan oleh pemerintah. Sedangakan untuk peserta bukan PBI penerima upah dibayarkan oleh pemberi kerja dan peserta. Sementara untuk peserta bukan PBI dan bukan penerima upah dibayar oleh peserta itu sendiri.Pembayaran iuran ini dilakukan paling lambat tanggal 10 setiap bulan. 
Berikut ini adalah pembayaran yang harus dilakukan bagi peserta BPJS Kesehatan:
1.      Penerima Upah yang bekerja pada Lembaga Pemerintahan seperti Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI, anggota Polri, pejabat negara, dan pegawai pemerintah non pegawai negeri sebesar 5% (lima persen) dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan: 3% (tiga persen) dibayar oleh pemberi kerja dan 2% (dua persen) dibayar oleh peserta.
2.      Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang bekerja di BUMN, BUMD dan Swasta sebesar 5% dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan: 4% dibayar oleh Pemberi Kerja dan 1% dibayar oleh
Peserta.
3.      Iuran untuk keluarga tambahan Pekerja Penerima Upah yang terdiri dari anak ke 4 dan seterusnya, ayah, ibu dan mertua, besaran iuran sebesar sebesar 1% dari dari gaji atau upah per orang per bulan, dibayar oleh pekerja penerima upah.
4.      Iuran bagi kerabat lain dari pekerja penerima upah (seperti saudara kandung atau ipar, asisten rumah tangga, dan lain-lain); peserta pekerja bukan penerima upah serta iuran peserta bukan pekerja adalah sebesar:
a.       Sebesar Rp. 25.500 per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas III. 
b.      Sebesar Rp. 51. 000 per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas II.
c.       Sebesar Rp. 80. 000 per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas I.
5. Iuran Jaminan Kesehatan bagi Veteran, Perintis Kemerdekaan, dan janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan, iurannya ditetapkan sebesar 5% dari 45% gaji pokok Pegawai Negeri Sipil golongan ruang III a dengan masa kerja 14 tahun per bulan, dibayar oleh Pemerintah.
Manfaat yang diperoleh dari peserta BPJS kesehatan yang bersifat pelayanan kesehatan perorangan, mencakup pelayanan promotof, preventif, kuratif, dan rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis yang dipelukan. Selain itu manfaat yang diperoleh dapat berupa manfaat medis dan non medis. Manfaat medis seperti hal yang mencakup kesehatan peserta. Sedangkan manfaat non medis meliputi manfaat akomodasi dan ambulan. Manfaat akomodasi ditentukan berdasarkan skala besaran iuran yang dibayarkan sedangkan ambulan hanya diberikan untuk pasien rujukan dari fasilitas kesehatan dengan konsisi tertentu. Manfaat jaminan kesehatan meliputi pelayanan kesehatan tingkat pertama, yaitu pelayanan kesehatan non spesialistik mencakup:
1.      Administrasi pelayanan
2.      Pelayanan promotif dan preventif
3.      Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi medis
4.      Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif
5.      Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
6.      Transfusi darah sesuai kebutuhan medis
7.      Pemeriksaan penunjang diagnosis laboratorium tingkat pertama
8.      Rawat inap tingkat pertama sesuai indikasi
Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, yaitu pelayanan kesehatan mencakup:
1.      Rawat jalan, meliputi:
a.       Administrasi pelayanan
b.      Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis dan sub spesialis
c.       Tindakan medis spesialistik sesuai dengan indikasi medis
d.      Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
e.       Pelayanan alat kesehatan implant
f.        Pelayanan penunjang diagnostic lanjutan sesuai dengan indikasi medis
g.      Rehabilitasi medis
h.      Pelayanan darah
i.        Peayanan kedokteran forensic
j.        Pelayanan jenazah di fasilitas kesehatan

2.      Rawat Inap yang meliputi: 
a.       Perawatan inap non intensif
b.      Perawatan inap di ruang intensif
c.   Pelayanan kesehatan lain yang ditetapkan oleh Menteri 


Daftar Pustaka
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
Anonim. n.a. http://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/index.php/pages/detail/2014/11 (online)

Sabtu, 25 Juni 2016

Nomor Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT)

1


Sumber: https://goo.gl/SD2wpV

Makanan merupakan kebutuhan yang penting bagi manusia. Oleh karena itu keamanan dan kebersihannya harus dijaga, agar konsumen yang mengkonsumsi makanan tersebut dapat terhindar dari masalah kesehatan akibat mengkonsumsi makanan yang tidak sehat. Selain bisa diolah secara pribadi dirumah, makanan juga bisa dibeli diluar. Misalnya seperti snack atau cemilan, makanan di warung-warung atau restoran yang terdapat disekitar.
Pentingnya makanan sebagai kebutuhan manusia membuat banyak produsen makanan berlomba-lomba dalam mambuat makanan yang menarik agar dibeli dan memperoleh keuntungan. Akan tetapi kurangnya kesadaran akan keamanan dan kesehatan makanan terkadang produsen melakukan segala cara dan mementingkan keuntungan semata. Oleh karena itu perlu adanya pengawasan dari suatu lembaga atau instansi pada produk makanan yang beredar dimasyarakat agar konsumen dapat merasa aman dalam mengkonsumsi makanan.
Salah satu bentuk pengawasan terhadap peredaran makanan yang berada dipasaran adalah dengan adanya nomor Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT) pada kemasan makanan. Menurut Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.03.1.23.04.12.2205 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga Pasal 1 ayat 14 P-IRT merupakan nomor pangan Industri Rumah Tangga (IRT) yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah tangga (SPP-IRT) dan wajib dicantumkan pada label pangan IRT yang telah memenuhi persyaratan pemberian SPP-IRT. SPP-IRT diberikan setelah IRTP memenuhi persyaratan. Persyaratan yang dimaksud adalah sertifikat penyuluhan keamanan pangan dan hasil rekomendasi pemeriksaan sarana produksi pangan industri rumah tangga.
Industri rumah tangga yang ingin mendaftarkan produknya agar mempunyai nomor P-IRT harus mempunyai SPP-IRT terlebih dahulu. Untuk memperoleh SPP-IRT pemilik atau penanggung jawab dari usaha harus mengikuti Penyuluhan Keamanan Pangan (PKP). Penyuluhan Keamanan Pangan (PKP) diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kota atau kabupaten Setempat. Setelah mengikuti Penyuluhan Keamanan Pangan (PKP) pemohon akan memiliki sertifikat penyuluhan keamanan pangan yang merupakan salah satu syarat dalam mengajukan SPP-IRT. Pengajuan permohonan SPP-IRT dapat dilakukan di Dinas Kesehatan setempat atau Kantor Walikota atau Bupati. Sebagai conoh untuk wilayah kota Tangerang pengurusan dapat dilakukan di kantor Walikota dengan badan yang menangani adalah Badan Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP). Kemudian pemohon mengambil formulir seperti yang terdapat pada contoh dibawah ini,

Gambar 1. Contoh formulir SPP-IRT untuk wilayah Kota Tangerang

Setelah mengisi semua formulir dan melampirkan semua persyaratan yang ditentukan, kemudian akan dilakukan pemeriksaan sarana produksi industry rumah tangga. Proses ini akan dijadwalkan oleh Dinas Kesehatan kapan kira-kira dilakukan. Jika hasil pemerikasaan sarana produksi menunjukan bahwa industry rumah tangga telah sesuai dan dianggap telah baik maka pemohon akan memperoleh SPP-IRT dimana pada SPP-IRT tersebut tercantum nomor P-IRT yang bisa dicantumkan pada label kemasan produk pangan.

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.03.1.23.04.12.2205 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net