Kue Apem adalah kue tradisional yang terbuat dari tepung
beras dan santan yang biasanya berbentuk menyerupai mangkuk kecil atau
lempengan piring kecil yang tipis dan sangat populer. Apem merupakan makanan
yang lekat dengan sejarah dan kebudayaan yang ada di pulau Jawa. Pada beberpa tradisi
apem menjadi makanan yang lekat dengan simbol dan mempunyai arti tertentu. Salah
satu contoh tradisi yang menggunakan apem sebagai makanan simbolik dalam
perayaannya adalah tradisi Yaa Qowiyyu di daerah klaten.
Makna dari nama apem merupakan adopsi dari Bahasa arab afwan yang artinya maaf. Apem dismbolkan
sebagai bentuk kata maaf yang diungkapkan dengan cara membagikannya ke warga
yang lain (Paramudita, 2014) . Sama seperti
tumpeng yang merupakan bentuk peleburan budaya hindu - jawa, apem juga merupakan
bentuk peleburan dari budaya arab jawa. Apem juga mempunyai simbol kesederhanaan
yang terlihat dari bahan-bahan yang digunakan seperti tepung terigu, tape,
gula, dan garam serta dari cara membuatnya yang tidak membutuhkan waktu yang
lama pada pembuatanya namun tetap enak untuk di nikmati.
Apem menjadi bentuk komunikasi secara non-verbal pada
kegiatan perayaan budaya. Contohnya pada perayaan Yaa Qowiyyu. Yaa Qowiyyu
adalah upacara yang dilakukan oleh Kyai Ageng Gribig dalam menyebarkan agama
islam di daerah Jatianom, klaten. Awal mula dari tradisi Yaa Qowiyyu adalah ketika
Kyai Ageng Gribig pulang dari tanah suci dan membawa bebrapa oleh-oleh. Sepulang
dari tanah suci ada tiga hal yang dibawa oleh Kyai Ageng Gribig, yaitu air,
tanah atau air, dan kue untuk diberikan kepada para sahabat dan masyarakat. Ketiga
hal tersebut digunakan oleh Kyai Ageng Gribig dalam berdakwah. Ketika Kyahi
Ageng Gribig pulang dari Tanah Suci para santrinya memohon keberkahan Allah
lewat Kyahi Ageng
Gribig dengan doa, yang
kemudian doa tersebut
disampaikan secara menyeluruh.
Ketika para santri Kyahi Ageng Gribig berkumpul di pesantren, mereka disuguhi
kue oleh oleh dari Tanah Suci. Kue yang dibagikan kepada para santri juga masyarakat
kemudian diberi nama “Apem” yang berasal dari kata “Affun” yang berarti ampunan.
Diharapkan semua orang mendapat ampunan dari Allah SWT, juga mendapat ampunan antar
sesama umat manusia (Handayani, 2015) .
![]() |
Tradisi Yaa Qowiyuu Sumber: https://goo.gl/JbCA3z |
Referensi:
Handayani,
N. M., 2015. Sebar Apem "Yaa Qowiyyu", Surakarta: Fakultas
Seni Rupa dan Desain.
Paramudita, 2014. [Online] Available at: digilib.uinsby.ac.id/768/5/Bab%204.pdf
[Accessed 31 Oktober 2016].
0 komentar:
Posting Komentar