Jumat, 30 Desember 2016

Video: Onde Merah Putih

2


Video Onde Merah Putih

Setelah beberapa waktu yang lalu penulis sempat menjelaskan tentang onde merah putih atau orang Indonesia biasa menyebut ronde, kini penulis akan membagikan video dari onde merah putih tersebut. Jadi bagi yang ingin tau tentang asal-usul dari ronde yang sebenarnya merupakan makanan pada perayaan tradisional Tionghoa dapat menyaksikan video ini. Selain itu bagi yang tertarik ingin membuat sendiri di rumah onde merah putih atau ronde pada video tersebut terdapat cara pembuatannya. Oke tanpa berbasa-basi lagi, Selamat menyaksikan.

Nasi Jingggo

0



Sumber: https://goo.gl/Mtekuj
Bali merupakan pulau dengan sejuta keindahan alam dan keragaman budayanya. Dengan keragaman budaya dan keindahan alamnya tersebut Bali menjadi destinasi wisata utama bagi para wisatawan baik dari dalam negeri maupun dari mancanegara. Menurut data dari Dinas Pariwisata Pemerintah Provinsi Bali peningkatan kunjungan pada tahun 2016 pada bulan Januari sampai Oktober mencapai 21.8% dibanding pada tahun 2015. Selain dari budaya dan keindahan alamnya, Bali juga mempunyai daya tarik dari ranah kuliner. Banyak sekali kuliner yang meniarik dari Bali. Contohnya seperti ayam betutu, sate lilit, sambal matah, dan lain-lain.

Gambar: Nasi Jinggo
Sumber: https://goo.gl/FA0oOd
Salah satu makanan yang ada di Bali adalah Nasi Jinggo. Bagi para wisatawan yang berkunjung ke Bali dengan cara backpacker pasti akrab dengan makanan ini. Selain rasanya yang enak, harganya yang murah menjadi solisi bagi para wisatawan yang berwisata ke Bali dengan budget minim. Nasi jinggo meruapakan makanan dengan porsi kecil dengan lauk seperti mi goreng, ikan asin, oseng-oseng tempe yang dibungkus dengan daun pisang. Nasi jinggo ini mirip dengan nasi kucing yang ada di daerah jawa tengah namun porsinya lebih besar. Biasanya nasi jinggo dijual pada pagi hari di beberapa pingir jalan dan kedai atau warung yang ada di Bali.
Nasi jinggo sendiri ternyata sudah ada sejak lama di Bali. Belum ada sumber yang pasti mengenai sejak kapan nasi ini ada. Namun, menurut beberapa sumber arti nama dari Nasi Jinggo berasal dari sebutan bagi para "Jinggo" yaitu sekelompok pengendara sepeda motor yang biasanya menikmati malam di daerah Kuta, Bali. Karena nasi ini biasa dijual di pinggir jalan, maka biasanya menjadi makanan dari para "Jinggo" ini. Oleh karena itu makanan ini dianggap dikuasai oleh para "Jinggo" ini makanan tersebut disebut Nasi Jinggo.
Saat ini makanan ini sudah berkembang, tidak hanya dijual dipinggir jalan, namun juga dijual dibeberapa warung, depot, restoran, dan beberapa hotel. Selain itu lauknya bisa ditambahkan dengan beberapa makanan dari Bali lainnya seperti ayam betutu, sate lilit dan dengan sambal matah khas bali.

Selasa, 27 Desember 2016

Kue Bulan

0


Kue Bulan
Sumber: https://goo.gl/klKT0j

Kue bulan adalah makanan tradisional masyarakat Tionghoa yang biasa disajikan pada perayaan festival kue bulan. Festival kue bulan diadakan setiap tanggal 15 bulan kedelapan pada penanggalan Cina. Di waktu ini masyarakat keturunan Tionghoa yang masih memegang tradisi, mengadakan sembahyang Zhong Qiu Jie. Sesuai dengan namanya persembahan yang digunakan saat upacara sembahyangan itu adalah kue Tiong Ciu Phia atau Zhong Qiu Yue Bing. Biasanya dalam bahasa Indonesia disebut “kue bulan”.
Festival kue bulan merupakan salah satu acara tahunan yang merupakan bagian dari kepercayaan suku Tionghoa dan yang biasa diadakan oleh suku Tionghoa tiap tahunnya, di mana acara ini sudah tersebar luas dan dirayakan oleh seluruh rakyat dunia. Festival kue bulan melambangkan kuatnya arti kekeluargaan, karena pada hari itu semua anggota keluarga dan teman-teman berkumpul merayakannya dengan cara melakukan sembahyang kepada Tuhan dan Dewa Bumi yang kemudian dilanjutkan makan kue bulan. Festival ini sangat penting dilakukan karena kerabat dan keluarga yang beberapa saat terpisah dari keluarga besarnya, biasanya akan berkumpul kembali untuk bersama-sama makan kue bulan (Chen, et al., 2013).
Awal cerita festival ini berasal dari “Pesan Tersembunyi Rahasia di Dalam Kue Bulan” (Puang, 2001). Di mana saat itu Dinasti Yuan adalah salah satu dinasti yang memiliki kekuasaan terbesar di China dan pada zaman itu juga terdapat pembagian kasta. Lalu kasta terendah saat itu ditempati oleh suku Han. Suku Han berniat memberontak tetapi pada saat itu sangat sulit membagikan informasi karena segala gerak-gerik dari Suku Han diawasi oleh Dinasti Yuan. Lalu akhirnya mereka menggunakan sebuah kue sebagai media komunikasi mereka. Kue bulan ini didalamnya berisikan secarik kertas dengan tulisan “Bulan ke-8 Hari ke-15, bulan purnama bunuh Suku Mongol” kepada sesama pemberontak yang berartikan tepat pada bulan ke-8 dan hari ke-15 para pemberontak bersatu dan meruntuhkan kerajaan Dinasti Yuan (Chen, et al., 2013).
Proses pembuatan kue bulan tergolong rumit seperti halnya pembuatan kue dodol. Para produsen tradisional bahkan sudah membuatnya sejak empat bulan sebelum perayaan dimulai. Hal itu dikarenakan mereka harus membuat biang sebagai pengganti ragi. Kue bulan hanya bisa didapat ketika mendekati perayaan sembahyang Zhong Qiu Jie dalam setahun sekali sehingga makanan ini dicari masyarakat Tionghoa sebagai suatu kerinduan karena kelezatannya pula dan kehadirannya yang sangat lama (Annonim, 2013).


Referensi:

Chen, S., Sudika, N. & Pranayana, A., 2013. PERANCANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG MAKNA FESTIVAL KUE BULAN UNTUK ANAK USIA 6-10 TAHUN, s.l.: INS Negara.
Annonim. 2013. Repository Maranatha (online). Sumber: https://goo.gl/ockibJ . Diakses pada 02/12/2016

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net