 |
Kue Bulan Sumber: https://goo.gl/klKT0j |
Kue bulan adalah makanan tradisional masyarakat
Tionghoa yang biasa disajikan pada perayaan festival kue bulan. Festival kue
bulan diadakan setiap tanggal 15 bulan kedelapan pada penanggalan Cina. Di
waktu ini masyarakat keturunan Tionghoa yang masih memegang tradisi, mengadakan
sembahyang Zhong Qiu Jie. Sesuai dengan namanya persembahan yang digunakan saat
upacara sembahyangan itu adalah kue Tiong Ciu Phia atau Zhong Qiu Yue Bing.
Biasanya dalam bahasa Indonesia disebut “kue bulan”.
Festival kue bulan merupakan salah satu acara
tahunan yang merupakan bagian dari kepercayaan suku Tionghoa dan yang biasa
diadakan oleh suku Tionghoa tiap tahunnya, di mana acara ini sudah tersebar
luas dan dirayakan oleh seluruh rakyat dunia. Festival kue bulan melambangkan
kuatnya arti kekeluargaan, karena pada hari itu semua anggota keluarga dan
teman-teman berkumpul merayakannya dengan cara melakukan sembahyang kepada
Tuhan dan Dewa Bumi yang kemudian dilanjutkan makan kue bulan. Festival ini
sangat penting dilakukan karena kerabat dan keluarga yang beberapa saat
terpisah dari keluarga besarnya, biasanya akan berkumpul kembali untuk
bersama-sama makan kue bulan (Chen, et al., 2013).
Awal cerita festival ini berasal dari “Pesan
Tersembunyi Rahasia di Dalam Kue Bulan” (Puang, 2001). Di mana saat itu Dinasti
Yuan adalah salah satu dinasti yang memiliki kekuasaan terbesar di China dan
pada zaman itu juga terdapat pembagian kasta. Lalu kasta terendah saat itu
ditempati oleh suku Han. Suku Han berniat memberontak tetapi pada saat itu
sangat sulit membagikan informasi karena segala gerak-gerik dari Suku Han
diawasi oleh Dinasti Yuan. Lalu akhirnya mereka menggunakan sebuah kue sebagai
media komunikasi mereka. Kue bulan ini didalamnya berisikan secarik kertas
dengan tulisan “Bulan ke-8 Hari ke-15, bulan purnama bunuh Suku Mongol” kepada
sesama pemberontak yang berartikan tepat pada bulan ke-8 dan hari ke-15 para
pemberontak bersatu dan meruntuhkan kerajaan Dinasti Yuan (Chen, et al., 2013).
Proses pembuatan kue bulan tergolong rumit seperti
halnya pembuatan kue dodol. Para produsen tradisional bahkan sudah membuatnya
sejak empat bulan sebelum perayaan dimulai. Hal itu dikarenakan mereka harus
membuat biang sebagai pengganti ragi. Kue bulan hanya bisa didapat ketika
mendekati perayaan sembahyang Zhong Qiu Jie dalam setahun sekali sehingga
makanan ini dicari masyarakat Tionghoa sebagai suatu kerinduan karena
kelezatannya pula dan kehadirannya yang sangat lama (Annonim, 2013).
Referensi:
Chen, S., Sudika, N. &
Pranayana, A., 2013. PERANCANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG MAKNA
FESTIVAL KUE BULAN UNTUK ANAK USIA 6-10 TAHUN, s.l.: INS Negara.
Annonim.
2013. Repository Maranatha (online). Sumber: https://goo.gl/ockibJ .
Diakses pada 02/12/2016